It's real talk !
Bismillah. Blog dengan sedikit curhat, motivasi mungkin, dan humor garing. Silahkan berkomentar untuk tukar pikiran, dan disharing jika bermanfaat. Jangan dibaca saat lagi emosi.
Sabtu, 27 Februari 2021
Minggu, 17 Januari 2021
Nikmat dari belajar.
unsplash.com |
Salah satu nikmatnya dari belajar ialah ketika diri merasa lebih besar dari orang lain, merasa lebih pintar, merasa lebih layak, merasa lebih hebat dari orang lain. Dan ketika belajar dan mengaplikasikan ilmu yang dipelajari maka akan menemukan bahwa diri ini ternyata banyak sekali kesalahan dan kekurangan. Ternyata diri ini sangat kecil dan rendah, sehingga tidak pantas merasa lebih besar dari yang lain.
" Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji debu. " (HR. Muslim)
Tawadhulah wahai hati. Merendahlah wahai hati dihadapan Sang Khaliq yang menciptakanmu, memberimu makan, memberimu kehidupan. Merendahlah wahai hati dihadapan makhluk-makhluk ciptaan-Nya karena ini perintah-Nya. Janganlah menyepelekan orang lain walau dengan permainan mata. Apa yang terjadi ketika kita bisa tawadhu ( tidak menyepelekan manusia ) ?
Ketenangan dalam menjalani kehidupan. Tidak ada lagi rasa sedih ketika kehilangan sesuatu atau ketika tidak mendapatkan sesuatu. Ucapan kita gak didengar orang lain ? tidak masalah, jabatan tidak kita dapatkan padahal kita layak ? tidak masalah dan tetap tenang. Masa sih ? cobain lah..
Terus bagaimana bisa tawadhu ? maka hanya bisa diraih dengan belajar. Dan satu-satunya yang mengajarkan tentang tawadhu cuma dari ajaran islam. Belajarlah tentang firman-firman Allah dan hadits-hadits nabi. Wallahua'alam.
Sabtu, 31 Oktober 2020
Family First !
unsplash.com |
Pernah gak kita di hadapkan dengan sebuah situasi pilihan antara liburan dengan teman-teman atau ngurus anak atau orang tua ? mana yang di pilih ? misalkan kita udah buat rencana dengan teman-teman akan pergi mancing bareng ke laut, kapal udah di booking, peralatan mancing udah siap, uang sudah kita bayar, mungkin habis kira-kira 5 jutaan. Nah, pas di hari H nya ternyata anak kita sangat butuh dengan bantuan kita, ia gak bisa minta bantuan selain dari kita yang sebagai bapaknya. Di situasi yang sama kita udah janjian harus pergi bareng teman kita, soalnya kapalnya harus berangkat sejam lagi sedangkan kalau kita bantui anak kita maka waktu untuk ke kapal gak akan sempat. Terus kemana pilihan kita ? apakah pilih liburan bareng teman atau harus rela kehilangan waktu dan uang liburan kita untuk membantu anak kita ?
Maka pilihlah membantu anak kita. Kenapa ? karena anak itu investasi utama kita ketimbang liburan bareng teman kita. Anak kitalah yang setia sama kita ketimbang teman kita, yang mana teman itu silih berganti, teman itu banyak yang bermuka dua. Sedangkan jika anak kita merasa ia memiliki seorang ayah maka selain mental anak kita akan baik, ia juga akan rela berbakti dengan kita ketika kita tua, kalau anak kita merasa memiliki seorang bapak yang bisa ia andalkan, maka ia akan merasa bahagia, ketika anak merasa bahagia maka ia akan menjadi anak bermental pemenang. Dan ingat ketika kita sakit kelak atau kita telah menginggal dunia maka keluarga kitalah yang akan selalu mendoakan kita kebaikan, sedangkan teman kita ? mungkin hanya mendoakan disaat kita beri saja. Kebahagian itu hanya bisa di raih dengan pengorbanan. Maka korbankan uang kita dan waktu kita untuk hal yang lebih utama dan lebih bernilai.
Kalaulah kita pilih liburan dengan teman kita, maka apa yang terjadi ? anak kita akan kehilangan sosok seorang yang mensupport ia. Akan merasa minder dengan teman-temannya, karena gak memiliki bapak yang bisa ia andalkan. Saat anak beranjak dewasa, ia akan selalu ingat bahwasanya bapaknya lebih memilih teman-temannya ketimbang dirinya. Anak akan pergi ke lingkungan yang mau mendengarkannya, bahkan bisa sampai terjerumus kedalam pergaulan bebas. Berhati-hatilah bila anak sudah masuk kedalam lubang hitam, maka ia akan menjadi pecandu. Anak pun sulit untuk berbakti dengan orang tuanya ( kecuali yang di beri hidayah dan di rahmati oleh Allah tapi tidak banyak ). Ketika kita sakit, anak malas untuk merawat kita, ia bahkan memilih liburan bareng temannya ketimbang kita ( Semoga kita di lindungi dari hal ini ). Atau anak berdoa " Ya Allah berikan kesabaran kepadaku dalam menghadapi bapak ku yang zholim terhadapku ".
"apa yang kau tanam itu yang kau tuai"
Jika kau ingin anakmu menjadi seorang pemimpin maka kau harus bersiap untuk berkorban untuknya dalam menjaga serta mendidik. Jangan cuma bisanya nyuruh-nyuruh dan ngomel doang, ajarkan ! perlihatkan pada anak kita bagaimana menjadi seorang pemimpin itu. Jangan sampai di saat umur kita sudah tua, anak kita menjadi seorang yang tidak kita harapkan.
Maka ingatlah untuk mendahulukan keluarga ( termasuk orang tua sendiri namun bukan mertua atau orang tua angkat ) dahulu ketimbang orang lain, bahkan dengan saudara kita sendiri jika itu disandingkan dengan anak dan istri. Jika kita memiliki harta maka pikirkan keluarga kita dahulu, jika kita punya kebaikan maka berikanlah kepada keluarga kita dahulu, jika kita punya tenaga maka habiskan untuk keluarga kita dahulu, jika kita memiliki senyuman maka berikanlah kepada keluarga kita dahulu.
Jika kita telah menyelesaikan segala yang menjadi kewajiban kita ( menafkahi keluarga sesuai kebutuhan sandang, pangan, papan ) dan kita masih menyisakan beberapa lagi, maka yang paling utama kita beri, ada tahapannya:
1. Ibu ( jika masih ada sisa tenaga atau harta atau sudah tidak ada ibu lagi, maka lanjut ke nomor berikutnya & begitu seterusnya. )
2. Ayah
3. Istri
4. Anak
5. Saudara kandung
6. Kerabat ( Om dan tante )
7. Orang terdekat kita ( seperti mertua )
8. Orang terdekat lagi ( sahabat )
9. Dan seterusnya ( yang di utamakan ialah yang paling sholeh )..
Maka ingatlah, Family First ( tentu saja setelah Allah dan Rasul Nya ). Gak akan rugi jika kita memberikan kepada keluarga kita dahulu. Jangan berkeinginan dibilang baik oleh orang lain namun di kenal buruk oleh keluarga sendiri.
Maka ingatlah perkataaan dari manusia terbaik :
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku”
[HR. At Tirmidzi no: 3895 dan Ibnu Majah no: 1977 dari sahabat Ibnu ‘Abbas. Dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah no: 285].
Dengan kata lain kalau kita buruk terhadap keluarga sendiri maka kita adalah seburuk-buruknya manusia.
Sumber referensi hadits :
https://almanhaj.or.id/3721-rumah-membongkar-rahasia-lelaki.html
Jumat, 30 Oktober 2020
Behind the scene "The Dark Side Of The World"
unsplash.com |
Setelah diteliti lebih dalam ternyata yang membuat orang2 banyak gagal didunia ini, banyak yang stres, depresi dan ga punya arah tujuan hidup. Ternyata dalang dibalik semuanya ini dibuat oleh satu kaum, yaitu kaum yang lebih terdepan daripada kaum lainnya.
Kaum yahudi. Mereka membaca & mempelajari kitab yang turunkan sebagai petunjuk kehidupan mencapai bahagia dan sukses untuk manusia, malah mereka gnakan ilmunya untuk mengelabui manusia, bukan untuk membimbing manusia ke kehidupan yang benar, dari dulu, orang2 yahudi itu terkenal jago dalam membuat strategi dan siasat yang bisa menghancurkan satu wilayah tanpa harus mengangkat senjata, karena orang2 yahudi itu bukan terkenal di kekuatan militernya namun kecerdikan akalnya dalam bersiasat dan menipu. Yang kita bicarakan disini bukan yahudi biasa namun pemuka-pemuka yahudi, orang-orang papan atasnya. Bukan semua orang yahudi.
Negara yang masyarakatnya terkena candu akan minuman keras, narkoba, rokok, wanita, musik dan hal buruk lainnya. Maka bisa dipastikan negara tersebut akan runtuh dan rusak. Karena moral dan pikiran masyarakat sudah terbelakang, yang tidak bisa membedakan mana baik dan buruk.
Dan ini sudah terjadi pada kerajaan dan negara terdahulu.Dan sekarang sedang terjadi di negara kita tercinta.
Kenapa orang-orang yahudi 'menguasai dunia' ? sebenarnya bukan karena mereka yang terlalu hebat atau cerdas.
Namun karena kita yang lemah dan tertipu oleh jebakan mereka. Mereka menggunakan jebakan berupa entertainment seperti film ,musik, minuman, judi dan lainnya.
Mereka mengemas hal2 ini dengan baik, sehingga banyak manusia yang terkena. Setelah terkena maka efek yang ditimbulkan sangat fatal. Manusia akan kehilangan kontrol terhadap dirinya, yaitu berupa ketagihan.
Bentuk entertainment itu bukan dalam bentuk pil atau dalam bentuk yang menakutkan, namun dalam bentuk gambar, video, ataupun suara. Terlihat aman dan tidak akan melukai, namun yang diserang adalah bagian yang paling fatal dari manusia, yaitu hati dan pikiran.
Begitu hati dan pikiran manusia telah goyang, maka sangat mudah dikuasai. Dan siapa yang menguasai ? mereka yang memiliki kontrol dalam dunia entertainment. Dan sekarang orang-orang yahudi itu, mereka banyak bergerak dalam dunia bisnis musik, media, dan lainnya.
Bisa dilihat di sini list mereka..
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Jewish_American_businesspeople
https://observer.com/2017/02/music-industry-history-dividing-blacks-and-jews/
Coba kita lihat lagi sejarah di Indonesia saat pertama kali film masuk ke tanah air, penyebaran film pertama kali dulunya itu gratis. Gak perlu bayar untuk menonton film layar lebar, tinggal pergi ke tanah lapang, cari tempat duduk. Dan berjalannya waktu, sekarang kita untuk menonton film haruslah merogoh kantong yang cukup dalam, dari yang gratis bisa berbayar hingga diatas Rp, 50,000 untuk sebuah film. Kenapa itu bisa terjadi ? karena sudah kecanduan. Orang rela membayar kalau sudah kecanduan, bahkan rela membeli musik sangat mahal padahal sangat sedikit manfaatnya, begitu juga rokok dan hal buruk lainnya.
Taukan bagaimana cara menyebarkan narkoba ? yang pertama, narkoba diedarkan secara cuma-cuma alias gratis kepada orang-orang, selang beberapa lama orang-orang akan kecanduan, dan ketika sudah kecanduan, akalnya udah tidak dipakai, rela menghabiskan duit yang banyak demi memenuhi hasrat candunya. Bahkan gak sedikit kita baca atau dengar berita, orang rela membunuh orang tuanya sendiri demi bisa membeli narkoba. Kecanduan itu membuat manusia sudah tidak berpikir secara benar dan waras lagi. Tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang benar, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak. Kita sudah menjadi 'pecandu' yang siap melayani sang 'bandar'.
Pernahkah kalian mendengar sebuah cerita 2 orang mahasiswa yaitu mereka mahasiswa beragama yahudi dan muslim, sang muslim mendatangi mahasiswa yahudi dan mengatakan "Tahukah kamu bahwa agamaku ( islam ) akan mengalahkan agama kalian ?" mahasiswa yahudi menjawab "iya aku tahu" lalu mahasiswa muslim heran dan bertanya 'terus kenapa kamu tidak takut ?' lalu sang mahasiswa yahudi menjawab dengan gagah "yang mengalahkan kami ( yahudi ) bukan muslim seperti kamu".
Tahukah siapa yang dimaksud oleh mahasiswa yahudi tersebut ?
mereka muslim yang tidak kecanduan terhadap dunia, mereka yang terus berusaha untuk akhiratnya dan juga berusaha memanfaatkan dunia untuk akhiratnya. Mereka orang-orang yang akan menguasai dunia,
"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat." (QS. Ali 'Imran: 132)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)
Benarlah kata Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Tidak, pada saat itu kalian banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan, dan Allah akan menghilangkan rasa takut dari dada-dada musuh kalian kepada kalian, dan Allah akan menimpakan pada hati kalian penyakit 'Al-Wahn' ". Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.”
(HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).
sumber referensi :
https://tafsirweb.com/1264-quran-surat-ali-imran-ayat-132.html
https://rumaysho.com/9596-meninggalkan-sesuatu-karena-allah.html
https://rumaysho.com/3388-cinta-dunia-dan-takut-mati.html
https://almanhaj.or.id/1532-siapa-yang-berhak-berpolitik-dan-kapan.html
https://rumaysho.com/13055-yahudi-dan-nashrani-tidak-pernah-ridha.html
Sabtu, 17 Oktober 2020
Kecanduan itu akan merubahmu.
unsplash.com |
Para ilmuwan memperoleh gambaran terperinci, tentang cara kecanduan mengganggu jalur dan proses tubuh yang mendasari hasrat, pembentukan kebiasaan, kesenangan, pembelajaran, pengaturan emosi, dan kognisi. Kecanduan menyebabkan ratusan perubahan dalam anatomi, susunan kimia, dan sinyal antar-sel pada otak, termasuk celah di antara neuron yang bernama sinapsis, yang merupakan mekanisme belajar pada molekul. Dengan memanfaatkan keluwesan otak yang luar biasa, kecanduan mengubah sirkuit saraf untuk mengutamakan kokaina atau heroin atau gin, dengan mengorbankan kepentingan lain seperti kesehatan, pekerjaan, keluarga, bahkan nyawa.
Goldstein menunjukkan bahwa secara keseluruhan, materi kelabu di korteks prefrontal pecandu kokaina lebih kecil volumenya (suatu kelemahan struktur yang terkait dengan kelemahan fungsi eksekutif otak) dan hasil tes mereka berbeda dengan orang non-pecandu pada uji psikologis tentang ingatan, perhatian, pengambilan keputusan, dan pemrosesan hadiah non-narkoba seperti uang. Hasil mereka umumnya lebih buruk, meski tidak selalu. Tergantung konteksnya.
Misalnya, pada tugas standar yang mengukur kefasihan—sebutkan hewan ternak sebanyak-banyaknya dalam satu menit!—pecandu mungkin kalah. Tetapi, ketika Goldstein meminta mereka menyebutkan kata-kata yang terkait dengan narkoba, hasil mereka cenderung lebih baik daripada orang lain. Pemakai narkoba kronis biasanya mahir merencanakan dan melaksanakan hal-hal yang melibatkan pemakaian narkoba, tetapi bias ini dapat melemahkan proses kognitif lain, termasuk mengetahui cara dan waktu berhenti memakai. Gangguan perilaku dan otak kadang tidak semenonjol gangguan otak lain, dan lebih dipengaruhi oleh situasi.
“Kami rasa inilah salah satu penyebab kecanduan adalah salah satu gangguan terakhir yang diakui sebagai gangguan otak,” katanya.
Lab Goldstein menemukan bukti menarik bahwa wilayah otak depan mulai sembuh ketika orang berhenti memakai obat. Sebuah kajian tahun 2016 melacak 19 pecandu kokaina yang telah berpantang atau mengurangi pemakaian secara drastis selama enam bulan. Volume materi kelabu mereka tampak membesar secara signifikan di dua wilayah yang terlibat dalam menghambat perilaku dan menilai imbalan.
"Kecanduan ialah sebuah perilaku yang menghasilkan kesenangan sesaat dan kesembuhan sesaat, namun dalam jangka panjang akan membahayakan, memiliki dampak buruk negatif yang banyak dan sulit untuk di lepaskan."
- Gabor Mate
Kesimpulan
Dampak buruk dari kecanduan dari segala yang negatif seperti rokok, narkoba, minuman keras, seks bebas, pornografi, gosip, bohong, musik, riba dan lainnya. Secara ilmiah membuktikan bahwasanya candu itu sangat berpengaruh kepada otak, hingga membuat seseorang sulit untuk berpikir jernih dan benar, emosi yang tidak stabil. Apalagi kalau lagi sakaw. Maka tentu saja akan berakibat buruk dalam pekerjaan, hubungan antar manusia & keluarga, dan kesehatan. Dan yang paling parahnya ialah kecanduan mempengaruhi kita dalam membuat keputusan, keputusan yang kita buat biasanya akan menghasilkan penyesalan, padahal karena pilihan kita sendiri, percayalah. Dan di ujungnya hanya akan menimbulkan depresi yang besar dan bisa berakibat bunuh diri.
Kecanduan itu akan merubah jalan hidupmu, cara berpikirmu, bahkan hatimu.
"Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (orang yang melakukan maksiat atau dosa besar/kecil secara berulang)." Q,S At taubah 24.
Makanya sulit sekali orang-orang yang kecanduan hal negatif untuk berpikir positif , melakukan hal yang baik, dan jalan hidupnya buruk, ya karena Pemilik Alam Semesta dan juga Sang Pemberi Rezeki tidak memberi petunjuk dalam kehidupannya. Jika kita ingin sukses dalam dunia dan akhirat. Yuk, stop mulai hari ini kebiasaan buruk kita, dan ajak orang terdekat untuk berhenti.
Sumber referensi :
Senin, 12 Oktober 2020
Kalau dulu bukan karena islam, tapi sekarang...
Tau gak dulu sebelum islam dunia kayak apa ?
Sebelum islam dan orang-orang muslim ada, sebelumnya manusia percaya sama hal-hal yang berbau mistis dan ilmu filsafat yang gak rasional dan gak ilmiah. Makanya dulu orang2 pada nyembah batu, manusia, pohon, binatang dan lainnya. Dan orang-orang yang di puja itu kayak aristoteles si ahli filsuf.
Lalu islam datang, dan mengajak manusia berpikir secara rasional dan ilmiah. Dan mulai perlahan manusia meninggalkan ilmu mistis dan ilmu filsuf karena manusia mulai berpikir secara ilmiah dan mendapatkan jawaban-jawaban yang nyata. Coba bayangkan zaman sekarang ketika wabah begini, kita masih percaya sama dukun bukan sama ilmu kedokteran. Apa yang terjadi ? satu dunia kacau pasti...
Kebayang gak kalo era kita sekarang komunikasi jarak jauhnya harus pake burung atau dengan kuda karena kita gak berpikir secara ilmiah. Mungkin harus pake jeruk purut dan air satu ember terus pasang sesajen didepan pintu untuk menangkal corona.
Tau gak ilmu pengetahuan yang kita dapatkan sekarang ini asal mulanya dari kejayaan islam ?
Eh emang iya ? kirain dari barat. Enggak orang barat itu cuma mengembangkan ilmu yang udah ada, namun pondasi ilmunya itu dari era kejayaan islam seperti ilmu kimia. Tau gak bahwa kimia itu berasal dari kata al kimiya yaitu bahasa arab yang artinya perubahan materi. Siapa yang membesarkan ilmu kimia modern ini ? yaitu Ibnu Hayyan atau dikenal sebagai Bapak Kimia Modern , sebelumnya manusa berpikir perubahan materi seperti air berubah menjadi gas adalah hal yang mistis, dan juga orang-orang dulu percaya sama ilmu filsuf seperti aristoteles gak ucapannya banyak gak masuk akal dan tak terbukti secara ilmiah . Makanya ilmu filsuf dan mistis ditinggalkan oleh orang-orang di era pertengahan dulu, sekarang kok masih ada aja yang percaya ramalan bintang. Berterima kasihlah kita kepada Bapak yang menyebarkan ilmu pengetahuan ke seluruh dunia yaitu Umar bin Al Khattab ( Semoga Allah meridhoi beliau ), beliau adalah salah satu murid dari manusia terbaik di dunia yaitu Nabi Muhammad ﷺ . Tanpa adanya mereka yang diutus oleh Allah maka gak tau dunia ini bagaimana kondisinya sekarang. Kebayang gak kalo era kita sekarang komunikasi jarak jauhnya harus pake burung atau dengan kuda karena kita gak berpikir secara ilmiah. Mungkin harus pake jeruk purut dan air satu ember terus pasang sesajen didepan pintu untuk menangkal corona.
Tapi itukan dulu islam yang berjaya, sekarangkan udah bukan..
Benar, terus kenapa bisa begitu ? karena zaman sekarang orang-orang islam gak seperti orang-orang islam zaman dulu. Sekarang orang-orang islam cuma islam karena status KTP tapi gak benar-benar islam di pemikiran dan hatinya. Berbeda dengan muslim dengan zaman dulu, mereka benar-benar islam didalam pemikiran dan hatinya. Makanya ilmu pengetahuan terbuka untuk mereka.
Apakah kita bisa seperti mereka ?
Untuk sama seperti mereka secara persis, tentu tidak bisa. Karena sudah pasti jauh lebih hebat mereka ketimbang kita. Namun kita bisa meneruskan pencapain-pencapain mereka, kita juga bisa kembali berjaya didunia seperti mereka. Asal kita harus mau menjalani pola hidup kurang lebihs seperti mereka, berusaha lebih kurang seperti mereka, bertakwa juga seperti mereka, maka kita bisa meraih apa yang diraih seperti orang-orang terdahulu kita. Ingat ada perkataan bijak,
"Kalau ingin meraih sukses di suatu bidang maka belajarlah dari yang terbaik di bidang tersebut".
-
https://vignette.wikia.nocookie.net Mungkin ada yang pernah dengar kalimat "jangan dengarkan perkataan orang kalo hidup mau bahag...
-
tenor.com Pernah dengar gak slogan diatas ? kalau sering liat iklan pasti udah gak asing. Slogan itu terdengar mudah diucapkan, keren ...